Banyak teknologi terbaru yang telah ditemukan oleh para ilmuan yang mencengangkan mata dunia teknologi, memang sebagian banyak dari teknologi terbaru yang bisa dikategorikan tercanggih dan terunik
ini tidak diluncurkan ke pasaran, yang memang banyak faktor yang
menjadi kendala, bahkan banyak juga yang hanya berakhir sebagai
prototipe, foktor seperti biaya produksi yang berpengaruh terhadap harga
jual yang terlalu tinggi, atau mungkin dari segi fungsi dan efisiensi
yang tidak berbanding lurus. nah yuk langsung aja kita intip beberapa teknologi-teknologi tercanggih dan terunik yang mencengangkan dunia itu.
Saat ini begitu banyak tersedia produk dengan konsep layar sentuh
(Touchscreen), namun untuk produk Cybertecture Mirror yang satu ini
benar-benar mengagumkan. Sebuah perusahaan yang berpusat di Hong Kong
memperkenalkan produk cermin revolusioner yang memiliki tampilan program
aplikasi digital dan dilengkapi dengan speaker stereo, WiFi, IP41
waterproofing, dan beragam lainnya.
Cybertecture Mirror dapat digunakan dalam mode aktif atau pasif dan dapat dikendalikan melalui remote control dan / atau smartphone.
Cermin ajaib seharga HKD 60.000 ($ 7.733) ini benar-benar bagaikan seorang asisten pribadi. Ia dapat memberikan informasi penting, memantau kesehatan Anda melalui sebuah pad sensor, dan bahkan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan komputer dan ponsel. Sangat cocok untuk digunakan di kantor, rumah dan lingkungan publik (hotel, rumah sakit, dll).
Cybertecture Mirror dapat digunakan dalam mode aktif atau pasif dan dapat dikendalikan melalui remote control dan / atau smartphone.
Cermin ajaib seharga HKD 60.000 ($ 7.733) ini benar-benar bagaikan seorang asisten pribadi. Ia dapat memberikan informasi penting, memantau kesehatan Anda melalui sebuah pad sensor, dan bahkan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan komputer dan ponsel. Sangat cocok untuk digunakan di kantor, rumah dan lingkungan publik (hotel, rumah sakit, dll).
2. HP Termurah Di Dunia, Tidak Memiliki Layar
Ternyata, ada juga yang akhirnya merilis HP termurah di dunia, yang
rupanya setelah dilihat tidak memiliki layar. menakjubkan, bukan?
Dengan Hop 1800, dunia itu sekarang telepon termurah sebesar $ 10 ... tidak, tunggu, $ 5,00
Penemu telah menyajikan dunia telepon termurah. Dan tidak hanya tersedia di Amerika Serikat - tetapi juga di seluruh dunia. Jika anda bisa mendapatkan satu, tolong jangan tertipu. Jangan menghabiskan lebih dari $ 10.00 sampai membeli Ponsel yang begitu mahal.
Hop-On The 1800 dilengkapi dengan spesifikasi sebagai berikut ::
Ukuran: 96.6mm (D) x41.6mm (W) x14mm (H)
Berat: 77g
Bands: Dual-band 850/1900MHz atau 900/1800MHz
Baterai: Standar Li-Ion 600mAh
Battery Life: Talk time 4 jam, waktu siaga 150 jam
Ringer: Polyphonic (16 Midi)
Embedded Vibration: Ya
SIM Lock: Yes
Keypad Lock: Yes
Fitur lain: Tidak layar, sentuhan tombol dengan tanda Braile
Dengan Hop 1800, dunia itu sekarang telepon termurah sebesar $ 10 ... tidak, tunggu, $ 5,00
Penemu telah menyajikan dunia telepon termurah. Dan tidak hanya tersedia di Amerika Serikat - tetapi juga di seluruh dunia. Jika anda bisa mendapatkan satu, tolong jangan tertipu. Jangan menghabiskan lebih dari $ 10.00 sampai membeli Ponsel yang begitu mahal.
Hop-On The 1800 dilengkapi dengan spesifikasi sebagai berikut ::
Ukuran: 96.6mm (D) x41.6mm (W) x14mm (H)
Berat: 77g
Bands: Dual-band 850/1900MHz atau 900/1800MHz
Baterai: Standar Li-Ion 600mAh
Battery Life: Talk time 4 jam, waktu siaga 150 jam
Ringer: Polyphonic (16 Midi)
Embedded Vibration: Ya
SIM Lock: Yes
Keypad Lock: Yes
Fitur lain: Tidak layar, sentuhan tombol dengan tanda Braile
3. Kacamata Masa Depan Google
Perangkat Google Project Glass yang ditunjukkan di konferensi Google I/O
2012 pada Rabu (27/6/2012) menayangkan informasi persis di depan mata
pengguna. Pemakainya juga dapat mengambil foto secara instan.
Namun, bagaimana jika penggunanya ingin beraktivitas sambil tetap memakai perangkat tersebut?
Sergey Brin, salah satu pendiri Google, optimistis bahwa Project Glass pada akhirnya akan menjadi lebih praktis ketimbang perangkat konvensional seperti smartphone. "Soalnya, pengguna perlu memegang (smartphone) dengan tangan dan melihatnya secara langsung. Ini tidak terjadi pada Project Glass," ujar Brin, seperti dikutip oleh All Things Digital.
Project Glass, menurut Brin, membebaskan pengguna dari kerepotan memakai ponsel. "Anda tak perlu lagi merogoh kantong hanya untuk melihat e-mail atau mengambil foto".
Perangkat ini memang dirancang Google untuk melakukan aktivitas-aktivitas sederhana dengan cepat, bukan hal-hal yang lebih rumit seperti browsing internet.
Lebih lanjut, Brin mengatakan, Project Glass nantinya akan menjadi sesuatu yang diterima secara luas oleh masyarakat. "Sekarang memakai kacamata seperti ini memang masih terlihat aneh. Namun dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan, yang sebaliknya akan berlaku."
Desainer Project Glass, Isabelle Olsson, mengatakan, dalam hal interaksi dengan orang lain, Project Glass tidak akan menghalangi pengguna. "Yang penting, pemakai masih bisa memandang mata orang lain," ujarnya.
Project Glass, lanjutnya, dirancang untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan dunia virtual tanpa mengalihkan perhatian dari dunia nyata. "Jadinya, dekat dengan Anda, tetapi tidak menghalangi," ujarnya.
Menurut Olsson, dengan bobot yang lebih ringan dari kebanyakan kacamata hitam, Project Glass bisa dipakai dengan nyaman oleh pengguna.
Bagaimana jika pengguna memakai Project Glass sambil mengemudikan kendaraan? Menurut Brin, data penelitian Google sejauh ini meyimpulkan bahwa perangkat tersebut aman untuk dipakai ketika mengemudi. Karena menampilkan gambar yang tampak jauh, mata pengemudi tak mengalami peralihan fokus ketika berpindah dari pandangan di jalan ke tampilan di Project Glass.
Nantinya, Project Glass akan dibanderol lebih murah dari versi "Explorer Edition" berharga 1.500 dollar AS yang dijual kepada para pengembang aplikasi.
Harga akhir untuk konsumen belum ditetapkan, tetapi Brin menegaskan bahwa pihaknya akan lebih mengutamakan kualitas pengalaman pengguna ketimbang harga murah.
Namun, bagaimana jika penggunanya ingin beraktivitas sambil tetap memakai perangkat tersebut?
Sergey Brin, salah satu pendiri Google, optimistis bahwa Project Glass pada akhirnya akan menjadi lebih praktis ketimbang perangkat konvensional seperti smartphone. "Soalnya, pengguna perlu memegang (smartphone) dengan tangan dan melihatnya secara langsung. Ini tidak terjadi pada Project Glass," ujar Brin, seperti dikutip oleh All Things Digital.
Project Glass, menurut Brin, membebaskan pengguna dari kerepotan memakai ponsel. "Anda tak perlu lagi merogoh kantong hanya untuk melihat e-mail atau mengambil foto".
Perangkat ini memang dirancang Google untuk melakukan aktivitas-aktivitas sederhana dengan cepat, bukan hal-hal yang lebih rumit seperti browsing internet.
Lebih lanjut, Brin mengatakan, Project Glass nantinya akan menjadi sesuatu yang diterima secara luas oleh masyarakat. "Sekarang memakai kacamata seperti ini memang masih terlihat aneh. Namun dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan, yang sebaliknya akan berlaku."
Desainer Project Glass, Isabelle Olsson, mengatakan, dalam hal interaksi dengan orang lain, Project Glass tidak akan menghalangi pengguna. "Yang penting, pemakai masih bisa memandang mata orang lain," ujarnya.
Project Glass, lanjutnya, dirancang untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan dunia virtual tanpa mengalihkan perhatian dari dunia nyata. "Jadinya, dekat dengan Anda, tetapi tidak menghalangi," ujarnya.
Menurut Olsson, dengan bobot yang lebih ringan dari kebanyakan kacamata hitam, Project Glass bisa dipakai dengan nyaman oleh pengguna.
Bagaimana jika pengguna memakai Project Glass sambil mengemudikan kendaraan? Menurut Brin, data penelitian Google sejauh ini meyimpulkan bahwa perangkat tersebut aman untuk dipakai ketika mengemudi. Karena menampilkan gambar yang tampak jauh, mata pengemudi tak mengalami peralihan fokus ketika berpindah dari pandangan di jalan ke tampilan di Project Glass.
Nantinya, Project Glass akan dibanderol lebih murah dari versi "Explorer Edition" berharga 1.500 dollar AS yang dijual kepada para pengembang aplikasi.
Harga akhir untuk konsumen belum ditetapkan, tetapi Brin menegaskan bahwa pihaknya akan lebih mengutamakan kualitas pengalaman pengguna ketimbang harga murah.
4. Sepeda Motor Bertenaga Udara
Ada gebrakan baru dari Australia dilakukan Dean Benstead, mahasiswa dari
Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) jurusan desain industri.
Dia berhasil menciptakan sepeda motor yang bergerak menggunakan tenaga
udara bertekanan tinggi (compressed air) yang dinami "02 Pursuit".
Selain ramah lingkungan, sepeda motor ini menawarkan bahan bakar
alternatif sebagai pengganti bensin.
Dari tampilan, motor ini terlihat ramping tanpa sebonggol mesin yang biasa "nangkring" di bawah sasis. Desainnya bergaya SuperMoto tapi lebih sederhana dengan satu jok dan suspensi tunggal di belakang.
Pemakaian velg jari-jari dan ban bertapak lebar membuat tampilannya lebih gahar. Bahan dasar Pursuit diambil dari sepeda motor 250 cc. Gear penggerak dicomot dari Yamaha WR240F yang terintegrasi pada mesin udara (Engineair) DiPietro sebagai jantung pacu. Dengan mesin unik ini, sepeda motor bisa dikebut sampai 100 kph dan kemampuannya, kata Benstead masih bisa ditingkatkan lagi seiring finalisasi penelitian yang masih terus digarap.
"Prototipe selanjutnya akan mengubah total gayanya, menggunakan material berbeda, salah satunya mengganti sasis tabung baja yang dipakai sekarang ini. Mungkin pakai bahan aluminium atau bahkan titanium supaya lebih ringan," jelas Benstead.
Dari tampilan, motor ini terlihat ramping tanpa sebonggol mesin yang biasa "nangkring" di bawah sasis. Desainnya bergaya SuperMoto tapi lebih sederhana dengan satu jok dan suspensi tunggal di belakang.
Pemakaian velg jari-jari dan ban bertapak lebar membuat tampilannya lebih gahar. Bahan dasar Pursuit diambil dari sepeda motor 250 cc. Gear penggerak dicomot dari Yamaha WR240F yang terintegrasi pada mesin udara (Engineair) DiPietro sebagai jantung pacu. Dengan mesin unik ini, sepeda motor bisa dikebut sampai 100 kph dan kemampuannya, kata Benstead masih bisa ditingkatkan lagi seiring finalisasi penelitian yang masih terus digarap.
"Prototipe selanjutnya akan mengubah total gayanya, menggunakan material berbeda, salah satunya mengganti sasis tabung baja yang dipakai sekarang ini. Mungkin pakai bahan aluminium atau bahkan titanium supaya lebih ringan," jelas Benstead.
5. Kaca Pintar Sebagai Layar Sentuh Interaktif
Jika anak-anak Anda yang duduk di jok belakang suka mencorat-coret kaca
samping (pintu), jangan marah! Itulah cara mereka melawan kebosanan.
Kondisi tersebut kini menjadi ilham bagi ilmuwan untuk menciptakan kaca
samping belakang mobil menjadi layar sentuh interaktif atau bisa juga
disebut kaca pintar (smart glass).
Menurut para ilmuwan dari General Motors, (GM), penumpang yang duduk di jok belakang, tidak mendapatkan hiburan seperti pengemudi atau penumpang depan. Akibatnya, mereka mudah bosan, khususnya anak-anak. Selama ini, untuk mengatasi hal tersebut parfa orang tua menyediakan DVD player dan Game Boys.
Ternyata, hal tersebut membuat mereka semakin jauh dari dunia yang ada di luar mobil. Sementara itu, pengemudi dan penumpang depan, kini semakin dimanjakan dengan berbagai perlengkapan hiburan dan infotainment interaktif.
Untuk mengurangi rasa bosan penumpang belakang atau membuat anak-anak kreatif selama perjalanan, divisi Riset dan Pengembangan GM menatang periset dan mahasiswa Future Lab di Bezalel Academy of Art and Design, Israel. Tugas mereka, membuat konsep, yaitu cara baru penumpang belakang - khususnya anak-anak - memperoleh pengalaman yang makin kaya saat berada di dalam mobil.
Para periset dan mahasiswa diminta mengubah kaca pintu mobil menjadi peraga interaktif. Dengan cara ini bisa meningkatkan kepedulian dan menjaga keinginan mereka yang lebih kuat untuk terus berhubungan dengan dunia di luar kendaraan yang ditumpanginya.
“Peraga interaktif pada mobil saat ini, umumnya dirancang untuk pengemudi dan penumpang depan. Kini kami melihat peluang, membuat teknologi koneksi (interface) yang dirancang khusus untuk penumpang belakang,” kata Tom Seder, manajer laboratorium R&D GM untuk hubungan manusia-mesin.
“Kaca pintu yang canggih dapat merespon kecepatan mobil dan memberi tahu lokasi keberadaan kendaraan. Dengan adanya koneksi interaktif, penumpang belakang bisa terhibur dan belajar,” tambah Seder.
Kaca sentuh tersebut diberi nama “smart glass”, berupa kaca bermuatan listrik yang dapat membedakan kondisi kejernihan dan transparansi serta memproyeksikan gambar.
Smart glass kini semakin banyak digunakan pada arsitek dan aplikasi peraga. Teknologi ini juga bisa dilihat pada film Mission Impossible: Gosh Protocol.
Menurut para ilmuwan dari General Motors, (GM), penumpang yang duduk di jok belakang, tidak mendapatkan hiburan seperti pengemudi atau penumpang depan. Akibatnya, mereka mudah bosan, khususnya anak-anak. Selama ini, untuk mengatasi hal tersebut parfa orang tua menyediakan DVD player dan Game Boys.
Ternyata, hal tersebut membuat mereka semakin jauh dari dunia yang ada di luar mobil. Sementara itu, pengemudi dan penumpang depan, kini semakin dimanjakan dengan berbagai perlengkapan hiburan dan infotainment interaktif.
Untuk mengurangi rasa bosan penumpang belakang atau membuat anak-anak kreatif selama perjalanan, divisi Riset dan Pengembangan GM menatang periset dan mahasiswa Future Lab di Bezalel Academy of Art and Design, Israel. Tugas mereka, membuat konsep, yaitu cara baru penumpang belakang - khususnya anak-anak - memperoleh pengalaman yang makin kaya saat berada di dalam mobil.
Para periset dan mahasiswa diminta mengubah kaca pintu mobil menjadi peraga interaktif. Dengan cara ini bisa meningkatkan kepedulian dan menjaga keinginan mereka yang lebih kuat untuk terus berhubungan dengan dunia di luar kendaraan yang ditumpanginya.
“Peraga interaktif pada mobil saat ini, umumnya dirancang untuk pengemudi dan penumpang depan. Kini kami melihat peluang, membuat teknologi koneksi (interface) yang dirancang khusus untuk penumpang belakang,” kata Tom Seder, manajer laboratorium R&D GM untuk hubungan manusia-mesin.
“Kaca pintu yang canggih dapat merespon kecepatan mobil dan memberi tahu lokasi keberadaan kendaraan. Dengan adanya koneksi interaktif, penumpang belakang bisa terhibur dan belajar,” tambah Seder.
Kaca sentuh tersebut diberi nama “smart glass”, berupa kaca bermuatan listrik yang dapat membedakan kondisi kejernihan dan transparansi serta memproyeksikan gambar.
Smart glass kini semakin banyak digunakan pada arsitek dan aplikasi peraga. Teknologi ini juga bisa dilihat pada film Mission Impossible: Gosh Protocol.
Selama 32 tahun tim Covini Engineering mengembangkan riset mengenai mobil sport beroda 6 yang nyaman digunakan.
Six-wheeled C6W adalah mobil modifikasi yang diambil dari mesin Audi 4.2 liter yang punya 433 bhp dengan kecepatan maksimum 297 km/ jam dan yang paling utama, mobil ini punya 6 roda dimana 4 roda terdapat di bagian depan.
Penggunaan 6 buah roda dimana 4 buah roda diletakkan di bagian depan untuk membuat mobil ini lebih stabil pada saat tikungan, mantap di jalan raya dan pengereman.
Six-wheeled C6W adalah mobil modifikasi yang diambil dari mesin Audi 4.2 liter yang punya 433 bhp dengan kecepatan maksimum 297 km/ jam dan yang paling utama, mobil ini punya 6 roda dimana 4 roda terdapat di bagian depan.
Penggunaan 6 buah roda dimana 4 buah roda diletakkan di bagian depan untuk membuat mobil ini lebih stabil pada saat tikungan, mantap di jalan raya dan pengereman.
7. Sepatu Bermata Dua Bagi Tuna Netra
Penderita tuna netra mengalami kesulitan ketika hendak berjalan. Mereka
harus tergantung pada tongkat. Nah, bagaimana agar mereka tak tergantung
dengan alat bantu tersebut?
Muhammad Luqman dan Faishal Fuad Rahman dari SMA Negeri 2 Yogyakarta menciptakan "Sepatu Bermata Dua", sepatu yang dilengkapi dengan perangkat robotik untuk mengatasi masalah tersebut, menghapus ketergantungan penderita tuna netra pada tongkat.
Perangkat robotik yang digunakan adalah jenis line follower. Perangkat ini disematkan pada sepatu penderita tuna netra. Sebagai sumber daya, dipakai baterai ponsel. Sementara, pada bagian bawah sepatu terdapat sensor yang dapat mendeteksi warna.
"Pada dasarnya sepatu ini bekerja dengan mendeteksi warna," kata Luqman. Untuk mendukung kinerja perangkat ini, penyedia fasilitas gedung atau trotoar tinggal mendesain ubin dengan warna hitam dan putih, dengan warna hitam sebagai jalur bagi penderita tuna netra. Warna hitam bisa juga diganti dengan warna gelap lainnya.
"Dengan sepatu ini, penderita tuna netra tinggal berjalan tanpa perlu tongkat. Sewaktu-waktu pengguna keluar dari jalur, maka sepatu akan berbunyi, jadi penderita bisa kembali ke jalurnya," kata Luqman saat ditemui dalam pameran karya finalis National Young Invovation Award yang diadakan LIPI minggu lalu.
Menurut Luqman, perangkat robotik didesain bisa dipasang dan dilepas sehingga penderita tuna netra bisa berganti sepatu. Ke depannya, Luqman dan Faishal berencana untuk merancang perangkat menjadi lebih ringkas sehingga tidak menyulitkan penderita tuna netra. "Akan bagus kalau ada vendor yang mau bekerja sama," cetus empunya.
Muhammad Luqman dan Faishal Fuad Rahman dari SMA Negeri 2 Yogyakarta menciptakan "Sepatu Bermata Dua", sepatu yang dilengkapi dengan perangkat robotik untuk mengatasi masalah tersebut, menghapus ketergantungan penderita tuna netra pada tongkat.
Perangkat robotik yang digunakan adalah jenis line follower. Perangkat ini disematkan pada sepatu penderita tuna netra. Sebagai sumber daya, dipakai baterai ponsel. Sementara, pada bagian bawah sepatu terdapat sensor yang dapat mendeteksi warna.
"Pada dasarnya sepatu ini bekerja dengan mendeteksi warna," kata Luqman. Untuk mendukung kinerja perangkat ini, penyedia fasilitas gedung atau trotoar tinggal mendesain ubin dengan warna hitam dan putih, dengan warna hitam sebagai jalur bagi penderita tuna netra. Warna hitam bisa juga diganti dengan warna gelap lainnya.
"Dengan sepatu ini, penderita tuna netra tinggal berjalan tanpa perlu tongkat. Sewaktu-waktu pengguna keluar dari jalur, maka sepatu akan berbunyi, jadi penderita bisa kembali ke jalurnya," kata Luqman saat ditemui dalam pameran karya finalis National Young Invovation Award yang diadakan LIPI minggu lalu.
Menurut Luqman, perangkat robotik didesain bisa dipasang dan dilepas sehingga penderita tuna netra bisa berganti sepatu. Ke depannya, Luqman dan Faishal berencana untuk merancang perangkat menjadi lebih ringkas sehingga tidak menyulitkan penderita tuna netra. "Akan bagus kalau ada vendor yang mau bekerja sama," cetus empunya.
8. Masker Tidur yang Bisa Memilih Mimpi
Nama masker ini adalah Remee, bentuknya seperti masker tidur biasa.
Remee merupakan perangkat peningkat REM (rapid eye movement) yang bisa
membantu penggunanya mengarahkan mimpinya sesuai pilihannya, mulai dari
terbang hingga mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Remee
merupakan buah pikiran Duncan Frazier dan Steve McGuigan yang mendirikan
perusahaan Bitbanger Labs.
Proses kerjanya, saat dalam posisi REM, maka alat ini bekerja masuk alam mimpi dengan cara kilatan cahaya. Remee akan terus menunggu setidaknya sampai 2 jam saat kita benar-benar sudah dalam posisi REM yang dalam.
Uniknya, kita bisa menyadari kalau sedang bermimpi dan memutuskan apakah tetap melanjutkan atau berpindah ke sesi mimpi yang berbeda.
Frazier dan McGuigan mendapat dana dari situs kickstarter dengan target mendapat dana US$35 ribu (Rp326,7 juta). Pada pekan ini, ada lebih dari 6.550 orang menyumbang dan terkumpul US$572.891 (Rp5,3 miliar) untuk mendanai Remee.
Alat ini dijual seharga US$95 (Rp886 ribu) dan kini telah mendapat tujuh ribu pesanan dan kebanyakan berasal dari Australia, Italia dan Spanyol.
Proses kerjanya, saat dalam posisi REM, maka alat ini bekerja masuk alam mimpi dengan cara kilatan cahaya. Remee akan terus menunggu setidaknya sampai 2 jam saat kita benar-benar sudah dalam posisi REM yang dalam.
Uniknya, kita bisa menyadari kalau sedang bermimpi dan memutuskan apakah tetap melanjutkan atau berpindah ke sesi mimpi yang berbeda.
Frazier dan McGuigan mendapat dana dari situs kickstarter dengan target mendapat dana US$35 ribu (Rp326,7 juta). Pada pekan ini, ada lebih dari 6.550 orang menyumbang dan terkumpul US$572.891 (Rp5,3 miliar) untuk mendanai Remee.
Alat ini dijual seharga US$95 (Rp886 ribu) dan kini telah mendapat tujuh ribu pesanan dan kebanyakan berasal dari Australia, Italia dan Spanyol.
Gimana keren bukan mungkin sebagian dari kamu tertarik untuk memiliki
salah satunya, kita tunggu saja sob siapa tahu suatu saat bakal hadir di
pasar indonesia, dengan harga yang kita harapkan lebih terjangkau
tentunya hehe, nah sekian dulu info dari saya untuk 8 Teknologi tercanggih dan terunik thanks.